Perkara-Perkara Hidayah | RELIGI
Assalamua'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. kembali dengan penulis "Pertama Menulis", ya saya sendiri. kembali merangkum artikel-artikel. kali ini di blog Pertama Menulis saya akan mengeluarkan blog yang bertema/niche tentang Religi atau keagamaan. Nah judul nya saat ini ialah tentang perkara-perkara hidayah yang sering kita hadapi sebagai manusia. Terkadang dalam hidup ini kita sebagai seorang hamba tertunduk dan membutuhkan hidayah baik yang ada di jiwa maupun batin kita. kita menemukan kegelisahan dalam hidup ini, hampa, sedih, hilang arah tuju. setiap manusia akan mengalami hal tersebut. lalu apa sajakah perkara-perakara itu ? Simak rangkuman artikel nya dibawah ini.
Ketika seorang hamba membutuhkan hidayah ini, baik di jiwa maupun batinnya, dan pada seluruh yang hadir dan meliputi jiwa dan batinnya, yaitu dari hal-hal berikut:
1. Perkara yang telah dilakukan bukan di jalan hidayah (baca jalan Allah), baik ilmu, amal maupun keinginan. Dalam hal ini dia butuh taubat, dan taubatnya atas hal itu merupakan hidayah.
2. Dalam perkara yang pada asalnya telah diberi hidayah namun tanpa perinciannya, maka dia membutuhkan hidayah untuk perinciannya atau penjelasannya.
3. Dalam perkara yang telah diberi hidayah dari satu sisi tanpa sisi lain, maka dia membutuhkan penyempurnaan hidayah, agar sempurna hidayah kepadanya dan bertambah hidayahnya.
4. Perkara yang dibutuhkan agar didapatkan hidayah untuk masa depannya, seperti yang telah didapatkan pada masa lalunya.
5. Perkara yang diyakini berlainan dari yang semestinya, maka dia membutuhkan hidayah agar terlepas dari keyakinan yang keliru itu, sekaligus menetapkan lawannya.
6. Perkara dalam kandungan hidayah yang dia mampu atasnya tapi belum diciptakan keinginan terhadapnya, maka dia membutuhkan penyempurnaan hidayah dengan menciptakan kemauan untuk melakukannya.
7. Perkara hidayah yang tidak mampu dia lakukan, padahal dia menginginkannya, maka dia membutuhkan hidayah untuk meberi hidayahnya agar mampu melakukannya.
8. Perkara yang dia tidak mampu atasnya dan tidak menginginkannya, maka dia butuh penciptaan kemampuan dan kemauan agar sempurna hidayah baginya.
9. Perkara yang sejatinya berdiri pada sisi hidayah keyakinan, kemauan dan amal, maka dia membutuhkan hidayah untuk menetapkannya dan melanggengkannya.
Oleh karenanya, ketika seorang hamba membutuhkan hidah-Nya, kebutuhannya untuk memohon hidayah adalah kebutuhan yang agung dan sangat mendesak atasnya. Karena itu pula Allah mewajibkan memohon hidayah ini sehari semalam dalam posisi paling utamanya, yaitu, dalam 5 kali shalat fardhu yang dilakukan berkali-kali dalam hidupnya. Dikarenakan urgensinya dan kebutuhan atas permohonan ini.
Terima Kasih telah membaca artikelnya kawan. terus pantengin blog saya kedepannya akan membuat blog dengan lebih rapih dan bagus lagi. Sipp Wassalamu'alaikum.
Referensi: Qayim Al-Jauziyyah.2007.Cita Rasa Solat, Sudahkah Anda Menikmatinya?.Jakarta:Nakhlah Pustaka.
Keren Gank...
BalasHapusSiap terimakasih gan. Silahkan berkunjung kembali :)
HapusMantappp... Selalu Semangattt...
BalasHapusSiap terima kasih bang udah mampir:D , terus support saya untuk berkarya. hihihi
Hapussaran sih mas di tmbah tulisan arab.agar agak kereennn gitu wkwk
BalasHapusoh iya boss.. saya lupa :D hehe maklum la buatnya tengah malam.. jadi agak dk fokus ngerjakannnya. next saya tambahkan arabnya.. makasih sarannya bos ;)
HapusDitunggu tulisan selanjutnya
BalasHapusSiap mas. Terima Kasih sudah berkunjung :) . Selalu pantengin blog saya ya.
HapusSangat menarik
BalasHapusMkasih banyak gan. Terima Kasih sudah berkunjung :)
Hapus